Minggu, 03 Juni 2012

Resume BI & TPI Pertemuan 8 - 14

Diposting oleh Octriana Muliawati di 23.23
Pertemuan 8 “Alinea/ Paragraf”
Alinea / Paragraf
·         Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
·         Tetapi dimungkinkan juga alinea yang hanya satu kalimat.

·         Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :
1. Kalimat topik/kalimat pokok
2. Kalimat penjelas/pendukung

§            Ciri-ciri Kalimat Topik:
·      Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut
·      Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiriMempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain
·      Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan

§           Ciri-ciri Kalimat Penjelas:
·       Sering merupakan kalimat yang tidak dapatberdiri sendiri (dari segi arti)
·       Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelassetelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
·       Pembentukannya sering memerlukanbantuan kata sambung dan frasa transisi
·       Isinya berupa rincian, keterangan, contohserta data tambahan lain yang bersifatmendukung kalimat topik

§           Persyaratan Paragraf / Alinea
·       Perlu kesatuan
·       Perlu kepaduan.
– Kesatuan membicarakan satu gagasan
–  Kepaduan seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal
·       Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.

§           Jenis Alinea
·       Menurut posisi kalimat topiknya:
– alinea deduktif Kalimat utama terletak di awal paragraf, menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan khusus ke umum).
– alinea induktif Kalimat utama terletak di akhir paragraf, menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan umum ke khusus).
– alinea deduktif-induktif Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea.
– alinea penuh kalimat topic  Bila seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat tersebut menjadi kalimat topik.

·         Menurut sifat isinya :
– alinea persuasif
– alinea argumentatif
– alinea naratif
– alinea deskriptif
– alinea ekspositoris

·          Menurut fungsinya dalam karangan :
– alinea pembuka Isi alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan
– alinea pengembang Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka
– alinea penutup Berisi simpulan bagian karangan


Pertemuan 9 “Pengembangan Alinea”

§  Pengembangan alinea berkaitan dengan :
Posisi kalimat topik
Fungsi alinea
Sifat informasi yang akan disampaikan(persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoriS

Metode Pengembangan Alinea
Metode Definisi
Metode Proses
Metode Contoh
Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
Metode Umum-khusus/ khusus-umum
Metode Klasifikasi
Metode Perbandingan

Pertemuan 10 “Tema, Topik, Judul Tulisan dan Kerangka Karangan”

Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:
  – Sudut karangan yang telah selesai
  – Sudut proses penyusunan sebuah karangan

• Dari sudut karangan yang telah selesai :
  – Tema adalah amanat utama yang diampaikan oleh penulis melalui karangannya
• Dari sudut proses penyusunan karangan :
  – Apa pokok pembicaraannya
  – Apa tujuan/tesis yang akan dicapai?
  – Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraandan tujuan yang akan dicapai melalui topik.
• Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.
• Bisa berupa tema pendek dan tema panjang

§  Topik
·  Pokok pembicaraan/pokok permasalahan.
• Bersifat lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.
• Ciri-ciri topik:
  – Bersifat umum dan belum terurai
  – Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak

§  Judul
• Merupakan penjabaran/perincian dari topik
• Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
• Topik dapat menjadi judul karangan
• Syarat-syarat judul yang baik:
  – Harus relevan/bertalian dengan tema
  – Harus “provokatif”/menarik
  – Harus singkat

§  Kerangka Karangan
• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
• Berfungsi untuk mengarahkan
• Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu
• Macam kerangka karangan:
  – Kerangka topik
  – Kerangka kalimat

§  Kerangka Topik
• Terdiri atas kata, frasa, dan klausa
• Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap

§  Kerangka kalimat
• Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap
• Bersifat resmi
• Memerlukan tanda akhir titik

§  Pola Penyusunan Kerangka Karangan
• Pola Alamiah berdimensi ruang dan waktu
  – Urutan ruang pola penguraian yg menggambarkan keadaan suatu ruang
  – Urutan waktu berdasarkan urutan kejadian/kronologis
• Pola Logis
  – Klimaks – antiklimaks
  – Sebab – akibat
  – Pemecahan masalah
  – Umum – khusus

Pertemuan 11 "Penulisan Karangan Ilmiah"

§  Macam Karangan
Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku
Misal: anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama
Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah
Misal: artikel, editorial, opini, reportase
Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi

§  Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan

§  Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah
Penulis akan terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.
Penulis akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
Penulis akan dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan sistematis.
Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual
Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

§  Ciri-ciri Karangan Ilmiah :
Menyajikan fakta obyektif
Penulisan cermat
Tidak mengejar keuntungan pribadi
Sistematis
Tidak emotif
Selalu didukung oleh data
Memuat kebenaran
Tidak melebih-lebihkan sesuatu

§  Bahasa Tulis Ilmiah
Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa tulis
        Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat
         Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna
         Dibentuk dengan struktur yang lengkap
        Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu
Ragam bahasa Ilmiah
        Cendikia
        Lugas
         Jelas
         Formal
         Bertolak dari gagasan
         Obyektif
         Konsisten
Pertemuan 12 & 13 "Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka"

A. KUTIPAN
Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.
§  Fungsi:
      Landasan teori
      Penguat pendapat penulis
      Penjelasan suatu uraian
      Bahan bukti untuk menunjang uraian
§  Mengutip
Ada 2 cara mengutip yaitu:
1. Kutipan langsung Kurang dari 40 kata
2. Kutipan tidak langsung Lebih dari 40 kata

B. Catatan Kaki
1. Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2. Pemakaian
   - Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
   - Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan
3. Penomoran
   - Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.
4. Penempatan
   - Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
   - Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.

§          Ibid
        Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.
        Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
        Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
        jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda$2C maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.

§          op.cit
        Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.
        Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
        Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan
        mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.

§          loc.cit
        Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.
        Dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.
        Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.

C. DAFTAR RUJUKAN/ REFERENSI/ DAFTAR PUSTAKA
        Merupakan daftar acuan/daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya
        Merupakan bagian dari sikap ilmiah
        Memerlukan kecermatan & ketelitian

§  Membuat daftar rujukan
        Urutan penulisan rujukan adalah: nama pengarang, tahun, judul, kota terbit

0 komentar:

Posting Komentar

 

Full of Hysteria Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea